Senin, 18 Maret 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE NON HEMORAGIK



A.     Definisi
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA (Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131). Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State. Akibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara 75 – 85 tahun. (Long. C, Barbara;1996, hal 176).
B.     Etiologi
Penyebab-penyebabnya antara lain:
1.      Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )
2.      Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )
3.      Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
C.     Faktor Resiko pada Stroke
1.      Hipertensi
2.      Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif)
3.      Kolesterol tinggi
4.      Obesitas
5.      Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
6.      Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
7.      Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi)
8.      Penyalahgunaan obat ( kokain)
9.      Konsumsi alkohol
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)

Minggu, 17 Maret 2013

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IMUNISASI PADA BAYI




Pokok Bahasan                     : Peningkatan kekebalan pada bayi
Sub Pokok Bahasan              : Pemberian imunisasi dasar bagi bayi
Sasaran                                  : Orang tua yang mempunyai balita
Tempat                                   : Rumah Bp. Sunarto
Waktu                                    : 15 menit
Penyuluh                                : Diani
 


A.    Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua mampu memahami pemberian imunisasi dasar bagi bayi
2.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua diharapkan:
a.       Mampu memahami pengertian imunisasi
b.      Mampu memahami tujuan pemberian imunisasi
c.       Mampu memahami manfaat pemberian imunisasi
d.      Mampu memahami macam-macam imunisasi dasar
e.       Mampu memahami jadual pemberian imunisasi
f.       Mampu memahami tempat-tempat pelayanan imunisasi

B.     Kegiatan  Belajar Mengajar

No.

Tahap

Waktu

Kegiatan


Media
1.
Pembukaan
2 menit
·         Memberi salam
·         Menjelaskan TIK
·         Menjelaskan proses belajar mengajar
lisan
2.
Pelaksanaan
10 menit
·         Menjelaskan pengertian imunisasi
·         Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi
·         Menjelaskan manfaat pemberian imunisasi
·         Menjelaskan macam-macam imunisasi dasar
·         Menjelaskan jadual pemberian imunisasi
·         Menjelaskan tempat-tempat pelayanan imunisasi
Leaflet

3.
Penutup
3 menit
·         Evaluasi
·         Menyimpulkan materi
·         Memberi kesempatan pada orang tua untuk bertanya
·         Memberi salam penutup
lisan

Sabtu, 16 Maret 2013

Laporan pendahuluan (LP) Fraktur Umum


Nah teman-teman 4Bloggerz kali ini gue mau ngeposting mengenai fraktur,  kalo loe anak keperawatan tentu gak asing lagi dengan kata yang satu ini "fraktur", mau tau mengenai apa itu fraktur, langsung dech monggo dibaca. SEMOGA BERMANFAAT




KONSEP DASAR

A.    KONSEP MEDIS
1.      Definisi
Fraktur adalah                :  Terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Brunner & Suddart, 2002 : 2357).
Fraktur adalah                :  Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (Garrison, Susan. J, 2001 : 152)
Fraktur adalah                :  Kerusakan struktural dalam tulang, lapisan efipisis, atau permulaan sendi tulang rawan. (Garrison, Susan. J, 2001 : 152)
Open reduksi adalah      :  Suatu tindakan pembedaan tulang serta terbuka tulang pada tulang yang fraktur untuk membentuk fiksasi interna dengan menggunakan alat misalnya pean, screw, plate. (Long, BC, 2000).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang/ kerusakan struktural dalam tulang yang disebabkan oleh rudapaksa dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Salah satu klasifikasi fraktur berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan daerah yang patah. Dalam klasifikasi ini fraktur dapat dibagi menjadi:
a.       Fraktur tertutup (closed). Bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
b.      Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Feraktur terbuka terbagi atas tiga derajat yaitu:
Derajat I:
-          Luka < 1 cm
-          Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk
-          Fraktur sederhana, tranversal, oblik, atau kuminitif ruangan
-          Kontaminasi minimal

Jumat, 15 Maret 2013

SOP PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL “OBAT DALAM BENTUK CAIR”


oke sahabat 4bloggerz tentu kalian g asing dengan obat cair seperti sirup, nah... kali ini gue mau ngeposting tentang cara pemberian obat secara oral. bagi para mahasiswa keperawatan, perawat maupun teman sejawat yang lain. semoga postingan ini bermanfaat. enjoy it


DEFINISI
            Pemberian obat secara oral adalah memberikan obat melalui mulut.

TUJUAN
  •   Menyediakan obat yang memiliki efek lokal.
  •  Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
  •  Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan nyeri

KEBIJAKAN
Pasien yang alergi terhadap obat, kemampuan pasien untuk menelan obat, adanya muntah, dan diare yang dapat mengganggu absorbsi obat, efek samping obat, interaksi obat, kebutuhan pembelajaran mengenai obat yang diberikan

PERALATAN
  • ü  Baki berisi obat-obatan
  • ü  Buku rencana pengobatan
  • ü  Mangkuk disposabel untuk tempat obat
  • ü  Pemotong obat (jika diperlukan)
  • ü  Martil dan lumpang penggerus
  • ü  Gelas dan air minum
  • ü  Sedotan
  • ü  Sendok
  • ü  Pipet
  • ü  Spuit sesuai ukuran


PROSEDUR KERJA
A.  TAHAP PRA INTERAKSI
  • ü  Mengecek program terapi
  • ü  Mencuci tangan
  • ü  Menyiapkan alat

B.   TAHAP ORIENTASI
  • ü  Memberikan salam pada pasien dan sapa nama pasien.
  • ü  Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
  • ü  Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien.

C.  TAHAP KERJA
  • ü  Menjaga privasi pasien.
  • ü  Menyiapkan peralatan dan cuci tangan
  • ü  Mengkaji kemampuan pasien untuk dapat minum obat per oral.
  • ü  Memeriksa kembali order pengobatan ( nama pasien, nama dosis obat, dan waktu cara pemberian ), periksa tanggal kadaluarsa obat.
  • ü  Mengambil obat sesuai yang diperlukan.
  • ü  Menyiapkan obat yang akan diberika kepada pasien.
  • ü  Memutar obat/ bolak balik agar tercampur rata sebelum dituangkan
  • ü  Membuka penutup botol dan meletakkan menghadap ke atas.
  • ü  Memegang botol obat sehingga sisi labelnya akan berada pada telapak tangan, dan menuangkan obat ke arah menjauh dari label.
  • ü  Menuangkan obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat bersekala.
  • ü  Sebelum menutup botol, mengusap bagian bibir botol dengan kertas tisue.
  • ü  Memberikan obat pada waktu dan cara yang benar.
  • ü  Mencatat obat yang telah diberikan.


D.  TAHAP TERMINASI
  • ü  Melakukan evaluasi tindakan.
  • ü  Berpamitan dengan pasien/keluarga.
  • ü  Membereskan alat.
  • ü  Mencuci tangan
  • ü  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

semoga informasi ini berguna bagi sahabat 4Bloggerz


PROSES KEPERAWATAN


Proses keperawatan terdiri atas :
1.     Pengkajian
adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengidentifikasi status kesehatan klien.
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh akurat, singkat dan berkesinambungan.
Criteria proses
v  Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, obsevasi, pemeriksaan fisik, dan mempelajari data penunjang (pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan mempelajari catatan klien lainnya)
v  Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain.
*      Pengumpulan data
1.      Functional Health Approache
v  Healt Perception& management
v  Nutrition&Metabolic
v  Elimination
v  Activity&Exercise
v  Cognition&Perceptio
v  Sleep&Rest
v  Self Concep
v  Roles & Relationship
v  Sexuality&Reproduktion
v  Coping&Stress Tolerance
v  Values&Beliefs